Ardon Jashari mengalami frustrasi yang meningkat di Club Brugge karena transfernya ke AC Milan yang tak kunjung terealisasi meski dia sudah mencapai kesepakatan pribadi dengan klub Serie A tersebut.
Pemain asal Swiss ini bahkan menolak untuk ikut sesi foto tim sebagai bentuk tekanan agar transfer itu segera terjadi. Klub Brugge bersikeras menetapkan harga €40 juta dan menolak semua tawaran sebelumnya, sementara Jashari terus menuntut kepindahan ke Milan di musim panas ini. FOOTBALL STAT, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Ardon Jashari Mulai Memberontak di Club Brugge
Ardon Jashari kini menunjukkan sikap memberontak di Club Brugge karena penolakan klub terhadap tawaran AC Milan di musim panas 2025 ini. Situasi ini menandai ketegangan yang semakin meningkat dalam hubungan antara pemain dan klub, yang berimbas pada ketidaknyamanan di dalam tim.
AC Milan sendiri tengah aktif membangun skuad yang tangguh untuk menghadapi musim 2025/2026. Kehadiran pemain bintang seperti Samuele Ricci dan Luka Modric menjadi bukti keseriusan manajemen Rossoneri dalam menguatkan lini tengah mereka. Dalam pencarian tersebut, Jashari dianggap sebagai sosok muda potensial yang dapat menjadi investasi jangka panjang.
Nama Ardon Jashari kian mencuat setelah performanya yang mengesankan bersama Club Brugge. Milan menilai gelandang muda berusia 22 tahun ini punya kemampuan untuk memperkuat tim dan membawa energi baru. Sayangnya, negosiasi transfer berjalan tidak mulus karena sikap keras kepala dari pihak Brugge.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Penolakan Tawaran Milan Oleh Club Brugge
AC Milan telah mengajukan proposal resmi senilai 38 juta euro untuk memboyong Jashari. Namun, nilai tersebut langsung ditolak oleh manajemen Club Brugge yang mematok harga minimal 40 juta euro. Penolakan ini menjadi batu sandungan utama negosiasi kedua belah pihak dan membuat proses transfer menjadi buntu.
Tidak ada kemajuan berarti sejak penawaran itu ditolak. Milan dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan menaikkan evaluasi tawaran, sedangkan Brugge berdiri teguh pada angka yang mereka inginkan untuk melepas pemain tersebut. Situasi ini menimbulkan kebuntuan dan ketidakpastian dalam perjalanan transfer.
Sikap keras Brugge ini disampaikan secara terbuka melalui pernyataan resmi dan komentar dari para pejabat klub, bahkan kapten tim sekalipun turut menegaskan bahwa Transfer ini hanya akan terjadi jika AC Milan mau memenuhi harga €40 juta. Penolakan ini semakin menambah ketegangan antara klub dan pemain.
Baca Juga: Akhirnya Juventus Segera Umumkan Rekrutan Kedua di Bursa Panas 2025
Sikap Negatif Jashari di Tengah Ketidakjelasan Negosiasi
Ketegangan pun mulai terasa di lingkungan internal Club Brugge, seiring Jashari yang mulai menunjukkan sikap negatif terhadap klub. Kapten tim Hans Vanaken membeberkan bahwa sang gelandang bahkan menolak untuk bermain dalam pertandingan penting. “Ardon sedang bernegosiasi dengan AC Milan dan saat ini tidak ingin bermain untuk kami,” ujarnya tegas.
Jashari juga tidak ikut serta dalam pertandingan Piala Super Belgia melawan Union SG, sebuah sinyal jelas tentang ketidakinginannya melanjutkan kiprah bersama Brugge semasa negosiasi berlangsung. Sikap ini memicu perdebatan di kalangan manajemen dan skuat mengenai profesionalisme pemain.
Situasi ini menjadi sorotan media dan publik, menimbulkan kekhawatiran akan dampak lebih jauh terhadap semangat tim dan performa klub. Sikap Jashari dinilai sebagai bentuk tekanan agar transfernya segera terealisasi, meskipun hal itu memicu dinamika negatif.
Respons Tegas Club Brugge dan Kapten Hans Vanaken
Meski menghadapi masalah dengan Jashari, Club Brugge dengan tegas menyatakan tidak akan terganggu oleh situasi ini. Kapten Hans Vanaken menegaskan bahwa tim sudah memiliki pengganti yang siap dan berkualitas untuk menggantikan posisi gelandang tersebut.
Vanaken juga menegaskan bahwa klub mampu bertahan dan tetap kompetitif tanpa kehadiran Jashari di lapangan. “Klub telah membuktikan bisa menang tanpa kehadiran Ardon, jadi kami siap terus berjalan maju,” katanya. Sikap optimis ini memberikan sinyal kuat bahwa Brugge berkomitmen mempertahankan stabilitas tim.
Lebih lanjut, Vanaken menambahkan, “Jika Ardon tidak ingin bermain untuk Club Brugge lagi, kami akan menerima keputusan itu. Hidup terus berjalan dan klub akan fokus pada target berikutnya.” Pernyataan ini mencerminkan kesiapan klub bergerak maju meski kehilangan salah satu pemain andalannya.
Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik football-stat.com.