FC Barcelona sedang dalam proses membangun sebuah “tim monster” yang siap mengukir era kejayaan baru dalam dunia sepak bola.
Musim 2024/2025 menjadi titik tolak dari upaya besar klub asal Catalan ini untuk menciptakan skuad yang solid, kompetitif, dan berkelanjutan di masa depan, dengan fokus pada pengembangan pemain muda, manajemen jangka panjang, dan filosofi yang terstruktur dengan baik. Ikuti terus pembahasan menarik dari kami mengenai sepak bola Spanyol dan tentu saja telah kami rangkum di FOOTBALL STAT.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Fondasi Kuat FC Barcelona
Barcelona tidak lagi sekadar mengejar kemenangan sesaat, melainkan membangun fondasi kokoh untuk kejayaan berkelanjutan. Pemilik klub, Presiden Joan Laporta, bersama Direktur Olahraga Deco, memainkan peran vital dalam merancang masa depan Barcelona. Proyek besar renovasi stadion Camp Nou menjadi simbol ambisi jangka panjang klub ini, menandakan kesiapan Barcelona untuk membuka lembaran baru dalam sejarah mereka.
Manajemen klub mengedepankan strategi yang menggabungkan pelatih berkualitas dunia, pemain muda bertalenta, dan kebijakan manajemen yang visioner. Hansi Flick, pelatih asal Jerman yang sukses membawa Barcelona meraih treble domestik pada musim 2024/2025, menjadi figur sentral dalam proyek ini. Perpanjangan kontrak Flick hingga tahun 2027 menunjukkan kepercayaan penuh klub terhadap pendekatan dan filosofi kepelatihannya.
Penguatan dan Perlindungan Aset Utama
Sebagai bagian dari pembangunan tim jangka panjang, Barcelona telah mengambil langkah penting dengan mengamankan kontrak jangka panjang para pemain kunci. Raphinha, winger asal Brasil yang tampil impresif, memperpanjang kontraknya hingga 2028, sementara Lamine Yamal, bintang muda La Masia, juga segera mendapatkan kontrak baru sebagai upaya menjaga masa depan tim.
Langkah ini juga diikuti oleh pemain pilar lain seperti Ronald Araujo (kontrak hingga 2031), Dani Olmo (2030), Gavi (2030), Pedri (2030), dan Pau Cubarsí (2029), yang sebagian besar merupakan produk akademi La Masia. Strategi penguncian kontrak ini bukan hanya menjaga stabilitas tim dan kontinuitas permainan, tetapi juga melindungi nilai pasar dari para pemain. Para pemain ini memiliki nilai pasar yang tinggi dan merupakan inti dari permainan Barcelona baik saat ini maupun masa depan. Sehingga pengamanan mereka menjadi kunci dalam strategi klub.
Tradisi Barcelona yang selalu mengandalkan produk akademi La Masia tetap menjadi pilar utama dalam membangun tim. Musim ini, Blaugrana diwarnai oleh pemain-pemain muda berbakat yang menunjukkan potensi luar biasa. Kombinasi antara pengalaman para pemain senior dengan energi dan bakat segar dari pemain muda menjadi kekuatan utama skuad Barcelona di era baru ini. Direktur Olahraga Deco memainkan peran kunci dalam menyelaraskan visi jangka panjang klub dengan kebutuhan teknis di lapangan.
Baca Juga: Steve Dale Mengundurkan Diri Setelah Empat Tahun Sukses di Wrexham AFC Women
Restrukturisasi dan Perubahan Skuad Barca
Meskipun meraih sukses besar, manajemen Barcelona tidak puas diri dan terus berupaya memperkuat skuad untuk musim mendatang. Direktur Olahraga Deco sudah mulai menyusun strategi transfer serta merevisi komposisi pemain untuk memastikan skuad tetap kompetitif. Beberapa pemain yang dianggap tidak menjadi pilihan utama seperti Ronald Araujo dan Gavi masuk dalam daftar jual, tapi dengan banderol yang tinggi. Sementara pemain seperti Ansu Fati dan beberapa pemain muda lain juga menjadi fokus keputusan manajemen.
Barcelona juga mengincar beberapa pemain baru yang bisa menambah kedalaman dan kualitas tim. Seperti penyerang muda Nico Williams dari Athletic Bilbao yang dinilai sebagai tambahan yang tepat untuk lini depan. Kedatangan Williams diharapkan bisa memberi dimensi baru dalam serangan dan mengatasi kekurangan tertentu yang ditampilkan tim selama musim ini.