Kemenangan mengejutkan Manchester United atas Liverpool di bawah Ruben Amorim menjadi sorotan besar pekan ini. Skor 2-1 atas sang juara bertahan membuat para penggemar memuji langkah cepat Amorim dalam membangkitkan semangat tim. Namun, sang pelatih justru meminta semua pihak untuk tetap tenang. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik yang telah dirangkum oleh FOOTBALL STAT.

Menurut Amorim, kemenangan besar bukan ukuran utama kesuksesan. Ia menilai tantangan sebenarnya justru muncul setelah momen seperti ini—saat fokus tim mudah goyah oleh euforia. Dalam wawancaranya dengan Sky Sports, ia berkata, “Hari ini penting, tapi besok tidak berarti banyak.”
Pelatih asal Portugal itu ingin para pemainnya memahami bahwa satu kemenangan tidak menghapus masalah lama. Baginya, langkah penting berikutnya adalah mempertahankan performa serupa di pertandingan selanjutnya, bukan terjebak dalam sorotan sesaat.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Konsistensi, Tantangan Abadi di Era Amorim
Sejak mengambil alih kursi pelatih, Ruben Amorim telah membawa sejumlah hasil mengesankan. Namun, ia menyadari bahwa konsistensi masih menjadi titik lemah Manchester United. Kemenangan atas Liverpool adalah kemenangan beruntun pertama mereka di Premier League di bawah kepemimpinannya—sebuah fakta yang menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Dalam wawancara usai laga, Amorim menegaskan,”Saya ingin tim fokus pada tiga kemenangan beruntun, bukan euforia sesaat.” Ucapannya menjadi pengingat bahwa masalah utama United bukan kemampuan mengalahkan tim besar, melainkan mempertahankan performa dari pekan ke pekan.
Para pemain memang mendapat suntikan kepercayaan diri dari hasil tersebut. Namun sejarah menunjukkan, United kerap kehilangan arah setelah kemenangan besar, seolah tidak mampu menjaga mental juara dalam jangka panjang.
Baca Juga: Roberto Mancini Berpeluang Kembali ke Premier League untuk Latih MU
Pola Lama, Menang Besar, Lalu Terpeleset Lagi

Manchester United di bawah Amorim tampak memiliki pola yang berulang. Mereka bisa menaklukkan lawan tangguh seperti Manchester City, Arsenal, atau Chelsea, tetapi kemudian gagal melawan tim yang secara kualitas lebih rendah.
Contohnya terlihat musim lalu setelah kemenangan dramatis atas City. United langsung menelan empat kekalahan beruntun, menghancurkan momentum yang sudah mereka bangun. Hal serupa juga terjadi di kompetisi Eropa, ketika performa gemilang melawan Real Sociedad justru diikuti kekalahan memalukan dari Nottingham Forest dan West Ham.
Musim ini pun tanda-tanda itu kembali muncul. Setelah bermain baik melawan tim besar, United justru kehilangan konsentrasi saat menghadapi Fulham dan Grimsby Town. Amorim sadar, jika pola ini terus berulang, sulit bagi timnya bersaing di papan atas.
Ujian Sejati Ada di Laga Berikutnya
Kemenangan di Anfield memang penting, tetapi Amorim menilai ujian sejati Manchester United baru datang di laga melawan. Ia menekankan bahwa kemenangan besar tidak berarti banyak jika tidak diikuti performa stabil.
United kini mengoleksi 13 poin dari delapan pertandingan Premier League, hanya terpaut tipis dari Chelsea dan Tottenham. Namun berdasarkan data expected goals (xG), mereka seharusnya bisa mengantongi lebih banyak poin—tanda bahwa penyelesaian akhir masih menjadi masalah. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik football-stat.com.
