Thiago Motta Semprot Skuad Juventus Akibat Ditahan Imbang Venezia

Bagikan

Manajer Si Nyoya Tua Thiago Motta semprot skuad Juventus karena tidak puas dengan hasil imbang saat berhadapan dengan Venezia.

Thiago Motta Semprot Skuad Juventus Akibat Ditahan Imbang Venezia

Dengan hasil ini, Juventus semakin tertinggal dari para pesaing dalam perburuan gelar juara, dan tekanan terhadap Motta semakin meningkat seiring dengan kritik yang dilayangkan oleh para penggemar dan media. Dibawah ini FOOTBALL STAT akan membahas tentang Thiago Motta semprot skuad Juventus akibat ditahan imbang Venezia.

Pertandingan yang Menjanjikan

Awal pertandingan antara Juventus dan Venezia di Allianz Stadium pada 14 Desember 2024 menunjukkan harapan yang menjanjikan bagi para pendukung tuan rumah. Di mana Juventus tampil agresif dan mendominasi permainan sejak peluit pertama dibunyikan.

Dengan komposisi lini tengahnya yang kuat, skuad asuhan Thiago Motta memulai laga dengan intensitas tinggi, mengambil alih penguasaan bola secara signifikan dan menciptakan sejumlah peluang berbahaya. Pada menit ke-19, Juventus akhirnya berhasil membuka skor lewat gol Federico Gatti, yang mengonversi tendangan sudut dengan sundulan tajam yang menggetarkan gawang Venezia.

Momen tersebut bukan hanya memberikan keunggulan awal tetapi juga merangsang semangat pemain-pemain Juventus untuk terus menyerang, menciptakan atmosfer optimis di dalam stadion.

Setelah mencetak gol, Juventus kian meningkatkan tekanan, berusaha untuk segera menambah keunggulan guna mengamankan posisi mereka. Napoli dengan cepat mengeksekusi permainan serangan balik, dan setiap kali mereka maju, Venezia tampak berkali-kali kesulitan untuk menahan laju serangan mereka.

Gatti, yang sebelumnya dikenal sebagai bek, menunjukkan perubahannya yang luar biasa menjadi ancaman di lini depan. Keberanian dan kecepatan para pemain sayap, termasuk Federico Chiesa dan Dejan Kulusevski, membuat pertahanan Venezia nampak kewalahan.

Walaupun Juventus menguasai permainan, ketidakmampuan untuk mengkonversi peluang menjadi gol tambahan segera mulai mengganggu ritme dan kepercayaan diri mereka, meninggalkan pertanyaan apakah mereka akan mampu mempertahankan keunggulan dan menambah gol di paruh pertama.

Hasilnya, sementara Juventus mendominasi di lapangan dan tampak teknis, para pemain Venezia. Yang dikenal sebagai tim yang mampu menahan tekanan, mulai mencari-cari celah untuk merebut kembali momentum apabila ditinggalkan dalam ketertinggalan. Permainan mereka yang resisten memberikan indikasi bahwa meski Juventus berada di depan, pertarungan ini masih jauh dari selesai.

Kekecewaan di Babak Kedua

Masuk ke babak kedua, Juventus tampak kehilangan momentum yang telah mereka bangun di paruh pertama, dan kekecewaan mulai muncul di kalangan pemain dan pendukung. Setelah menciptakan beberapa peluang awal, tim asuhan Thiago Motta terlihat mulai mengendurkan tekanan, membiarkan Venezia mendapatkan kembali kendali permainan.

Kelemahan ini segera muncul ketika Mikael Egill Ellertsson berhasil menyamakan kedudukan untuk Venezia pada menit ke-61, menciptakan momen besar yang mengguncang kepercayaan diri Juventus.

Gol tersebut mencerminkan ketidakberdayaan lini belakang Juventus. Yang tampak terganggu dan terputus komunikasi di antara para bek saat menghadapi serangan balik cepat dari Venezia. Skema pertahanan yang biasanya solid justru tampak kerapuhannya, dan kesalahan dalam mengantisipasi pergerakan lawan menjadi penyebab utama kebobolan.

Kekecewaan semakin mendalam bagi Juventus saat Jay Idzes, bek Venezia, mencetak gol kedua untuk tim tamu pada menit ke-83, yang membuat mereka tertinggal 2-1. Gol ini merupakan hasil dari serangan terencana yang memanfaatkan kelemahan di sisi kiri pertahanan Juventus. Fenomena yang mungkin tidak terduga mengingat awal yang kuat di babak pertama.

Suasana di Allianz Stadium berubah drastis; sorakan bak angin ribut saat Juventus mencetak gol pertama kini digantikan dengan hening dan ketidakpastian.

Para penggemar yang sebelumnya optimis mulai menunjukkan tanda-tanda frustrasi. Dengan beberapa dari mereka meluapkan kekesalan terhadap manajemen dan strategi yang diterapkan oleh Motta.

Thiago Motta, yang terlihat sempat berang, tampak tidak dapat menemukan solusi untuk menginstruksikan perubahan yang diperlukan di lapangan. Terlihat jelas dari ekspresinya yang penuh kekhawatiran dan telepon seluler di tangannya.

Baca Juga: Liverpool dan Chelsea Siap Bersaing untuk Dapatkan Joel Ordonez dari Club Brugge

Tindakan Motta dan Reaksi Tim

Tindakan Motta dan Reaksi Tim

Setelah peluit akhir yang menggiring Juventus ke hasil imbang 2-2 melawan Venezia. Thiago Motta langsung mengungkapkan ketidakpuasan dan frustrasinya di hadapan media. Menunjukkan bahwa ia sangat memahami konsekuensi dari hasil tersebut terhadap timnya.

Dalam wawancara pascapertandingan, Motta tidak segan-segan menyalahkan timnya atas performa yang tidak konsisten, terutama selama babak kedua. Ia menekankan betapa pentingnya menjaga fokus dan intensitas dalam setiap menit pertandingan, serta mengeksekusi peluang yang ada guna memastikan kemenangan.

“Kami sudah memberikan keunggulan, tetapi kehilangan kendali dan fokus di bagian krusial pertandingan adalah kesalahan yang tidak seharusnya terjadi,” ungkapnya. Dengan nada yang mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap mentalitas skuad dalam menghadapi tekanan.

Reaksi tim juga tercermin secara jelas di lapangan setelah berakhirnya pertandingan. Para pemain terlihat duduk lesu di bangku cadangan, dengan raut wajah penuh kekecewaan dan keputusasaan, seolah menyesali setiap peluang yang terbuang.

Dusan Vlahovic, yang sebelumnya sedang berada dalam performa terbaik. Tampak terlihat frustrasi dan berdebat dengan beberapa suporter yang mengkritik tim selepas pertandingan selesai.

Situasi ini menunjukkan bahwa tidak hanya pelatih yang merasakan tekanan. Tetapi juga pemain-pemain yang mungkin merasa beban untuk memenuhi harapan tinggi dari para penggemar dan klub. Motta, berusaha untuk menenangkan keadaan, mengumpulkan para pemainnya untuk memberikan semangat dan motivasi. Berupaya menunjang kembali rasa percaya diri yang seolah mulai memudar.

Ketidakpuasan di antara pemain pun semakin kuat ketika evaluasi mulai dilakukan. Di mana banyak yang merasa bahwa hasil imbang ini adalah cerminan dari kekurangan yang harus segera diperbaiki sebelum laga-laga mendatang yang lebih menantang.

Dalam ruang ganti, diskusi hangat pun muncul mengenai taktik dan strategi yang diterapkan oleh Motta selama laga berlangsung. Banyak dari mereka menyadari bahwa hasil ini bisa jadi merupakan panggilan untuk perbaikan. ​

Analisis Performa Pemain

Analisis performa pemain Juventus dalam laga imbang melawan Venezia pada 14 Desember 2024 menunjukkan gambaran yang beragam. Di mana beberapa pemain tampil di bawah ekspektasi sementara yang lain memberikan kontribusi positif meskipun hasilnya tidak memuaskan.

Federico Gatti, selaku pencetak gol pertama untuk Juventus, menunjukkan performa yang solid dengan angka rating 7.5; ia tidak hanya berhasil menemukan jala lawan tetapi juga tampil stabil di lini pertahanan, mencatatkan beberapa blok penting meskipun ia merasa kecewa setelah timnya kebobolan dua gol.

Sejalan dengan itu, Dusan Vlahovic mendapat rating 7.0 berkat kemampuannya yang terbukti dalam mengeksekusi penalti di menit akhir. Meskipun ia seharusnya mencetak gol lebih banyak dalam beberapa kesempatan yang ia dapatkan, menunjukkan bahwa kehadirannya di depan gawang cukup signifikan tetapi tidak selalu dioptimalkan.

​Di sektor lini tengah, Khephren Thuram menunjukkan keterampilan dan energi yang vital, meraih rating 7.0. Di mana ia berperan aktif baik secara defensif maupun ofensif, tetapi tak mampu mengubah penguasaan bola menjadi gol yang lebih banyak.​

Di sisi lain, Teun Koopmeiners, yang baru saja ditandatangani oleh Juventus, memperoleh nilai 6.0. Nilai tersebut jauh dari apa yang diharapkan dari seorang pemain baru yang diimport dengan status marquee.

Demikian berita sepak bola terbaru mengenai, Thiago Motta semprot skuad Juventus akibat ditahan imbang Venezia. Ikuti terus berita terupdate mengenai Sepak Bola yang dibahas secara detail dan lengkap lainnya ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *