Karim Benzema kini telah tiga tahun membela Al Ittihad di Arab Saudi. Pada Desember mendatang, penyerang berusia 38 tahun itu genap menyelesaikan tiga musim berkostum tim Saudi tersebut. Prestasinya selama di Timur Tengah terbilang impresif dengan torehan 46 gol dari 75 penampilan.
Dengan dua gelar yang telah diraihnya, Benzema masih menunjukkan kualitasnya sebagai striker kelas dunia. Meski usia tidak lagi muda, pemain asal Prancis ini tetap menjadi andalan utama bagi timnya. Statistik golnya membuktikan bahwa dia masih menjadi mesin pencetak gol yang produktif.
Meski bermain jauh dari panggung elite Eropa, Benzema tetap menikmati setiap momen kariernya. Dia menunjukkan profesionalisme tinggi dengan terus tampil konsisten. Performanya ini membuktikan bahwa kualitas seorang Benzema tidak luntur oleh faktor usia maupun lokasi bermain.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Rencana Masa Pensiun
Karim Benzema secara terbuka mengungkapkan rencana pensiunnya. Dia memperkirakan akan gantung sepatu paling cepat pada usia 40 tahun. “Saya lihat rasanya masih bisa main dua tahun lagi,” ujar Benzema seperti dikutip ESPN. Pernyataan ini memberikan gambaran jelas tentang timeline kariernya.
Namun, keputusan akhir pensiun tetap bergantung pada kondisi fisiknya. Benzema menegaskan akan terus bermain selama tubuhnya masih mendukung. “Saya dalam kondisi bagus secara fisik, saya bekerja keras, dan saya bermain,” tambahnya. Komitmen terhadap kebugaran fisik menjadi kunci panjangnya karier.
Faktor penentu lainnya adalah keinginan klub. Benzema lebih memilih komunikasi tatap muka untuk membahas masa depannya. Dia ingin mengetahui rencana klub terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Pendekatan ini menunjukkan kematangannya dalam mengelola karier.
Baca Juga: Bintang Meksiko Gilberto Mora Menarik Perhatian Barcelona dan Real Madrid
Evaluasi Karier ke Depan
Kontrak Benzema dengan Al Ittihad akan segera berakhir, menimbulkan spekulasi tentang langkah selanjutnya. Pemain yang masih mencintai sepakbola ini mengaku memiliki beberapa opsi. “Benar, saya punya tawaran dari Eropa,” akunya tanpa merinci klub mana yang berminat.
Benzema sangat menekankan pentingnya kenyamanan dalam mengambil keputusan. Dia ingin mempertimbangkan semua opsi dengan kepala dingin. Faktor kenyamanan dan penerimaan dari lingkungan menjadi pertimbangan utama baginya. “Saya betah di sini dan diterima semua orang,” ujarnya tentang kehidupan di Arab Saudi.
Level kompetisi Liga Saudi yang semakin membaik juga menjadi pertimbangan. Benzema mengakui perkembangan positif kompetisi di Arab Saudi selama tiga tahun terakhir. Dia merasa terus berkembang di liga tersebut, yang mungkin memengaruhi keputusannya untuk bertahan atau pindah.
Warisan dan Prioritas Terakhir
Benzema menegaskan tidak ingin sekadar bertahan satu atau dua tahun tanpa kontribusi berarti. Dia tetap ingin memberikan yang terbaik di mana pun dia bermain. Prinsip ini menunjukkan mentalitasnya sebagai atlet profesional sejati yang menjaga integritas hingga akhir karier.
Cintanya pada sepakbola menjadi pendorong utama untuk terus bermain. Namun, dia juga realistis dengan kondisi usia dan kemampuan fisik. Benzema ingin mengakhiri kariernya dengan cara yang terhormat, tetap berkontribusi maksimal hingga pertandingan terakhir.
Keputusan akhir tentang masa depannya akan diambil dengan pertimbangan matang. Baik itu bertahan di Arab Saudi, kembali ke Eropa, atau pensiun, Benzema ingin memastikan pilihannya tepat. Yang pasti, dia akan selalu dikenang sebagai salah satu striker terbaik di generasinya. Nantikan terus kabar terbaru seputar sepak bola lainnya hanya di football-stat.com.