Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) mengatakan wasit muak dengan pelecehan yang diterima Jose Munuera Montero sejak ia memberi kartu merah kepada Jude Bellingham dari Real Madrid dan situasi tersebut mencerminkan “kebencian dan kekerasan verbal” yang harus ditanggung ofisial pertandingan.
Montero yakin gelandang Inggris berusia 21 tahun itu telah melontarkan kata-kata kasar kepadanya selama pertandingan imbang 1-1 di Osasuna pada hari Sabtu dan memberinya kartu merah langsung. Namun, Bellingham dan pelatihnya Carlo Ancelotti mengatakan wasit itu keliru. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi mengenai sepak bola menarik lainnya hanya klik FOOTBALL STAT.
RFEF Pasang Badan untuk Wasit
RFEF, atau Federasi Sepakbola Spanyol, lagi berang banget nih. Mereka nggak terima kalau ada wasit yang jadi sasaran bully di dunia maya. Kali ini, yang kena getahnya adalah Jose Munuera Montero, wasit yang ngasih kartu merah buat Jude Bellingham dari Real Madrid. RFEF bilang, wasit juga manusia, mereka udah muak banget sama pelecehan yang mereka terima.
Kejadian ini nunjukkin kalau masih banyak “kebencian dan kekerasan verbal” yang harus ditanggung sama para pengadil lapangan. Kejadiannya sendiri bermula waktu pertandingan antara Real Madrid dan Osasuna yang berakhir imbang 1-1. Di situ, Montero ngerasa kalau Bellingham, si gelandang Inggris yang baru 21 tahun itu, udah ngomong kasar ke dia. Nggak pake lama, kartu merah langsung keluar dari kantong wasit.
Tapi, Bellingham dan pelatihnya, Carlo Ancelotti, nggak terima tuh. Mereka bilang, wasitnya salah denger, Bellingham nggak ngomong apa-apa yang kasar. Tapi, RFEF tetap pada pendiriannya. Mereka nggak mau wasitnya terus-terusan jadi bulan-bulanan netizen yang nggak bertanggung jawab.
Mereka pengen semua orang sadar, kalau wasit itu juga punya perasaan, mereka juga bisa sakit hati kalau terus-terusan dicaci maki. RFEF berharap, dengan adanya kejadian ini, semua pihak bisa lebih menghargai wasit dan nggak lagi melakukan pelecehan online.
Saksikan laga Timnas Indonesia secara langsung tanpa iklan dengan aplikasi ShotsGoal. Download sekarang dan dapatkan update skor serta berita eksklusif kapan saja.
Kartu Merah Bellingham Salah Dengar atau Sengaja Cari Gara-Gara?
Kasus kartu merahnya Bellingham ini emang bikin banyak orang bertanya-tanya. Beneran nggak sih dia ngomong kasar ke wasit? Atau jangan-jangan, wasitnya aja yang lagi nggak enak badan, jadi salah denger? Bellingham sendiri udah ngelak, dia bilang nggak ada niat buat ngomong kasar ke wasit.
Pelatihnya, Ancelotti, juga pasang badan buat anak buahnya. Dia bilang, wasitnya salah paham, Bellingham cuma ngomong biasa aja. Tapi, namanya juga pertandingan sepak bola, tensinya tinggi banget. Apalagi kalau lagi kepepet, pengen menang, kadang-kadang pemain suka lepas kontrol.
Mungkin aja, tanpa sadar, Bellingham udah ngomong sesuatu yang bikin wasitnya tersinggung. Atau, bisa juga, wasitnya emang lagi sensitif, jadi dikit-dikit langsung ngasih kartu. Kita nggak pernah tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Yang jelas, kejadian ini udah bikin gaduh dunia sepak bola. Banyak yang pro sama Bellingham, tapi nggak sedikit juga yang belain wasit.
Netizen juga pada rame bikin meme dan komentar yang lucu-lucu. Tapi, di balik semua itu, ada satu hal yang penting, yaitu kita harus tetap menghargai wasit. Mereka juga manusia, mereka juga bisa salah. Jangan langsung nge-judge mereka kalau ada keputusan yang nggak sesuai sama harapan kita.
Wasit Juga Manusia Jangan Lupa Mereka Juga Punya Keluarga
RFEF bener-bener pengen ngingetin kita semua, kalau wasit itu juga manusia biasa. Mereka punya keluarga, punya teman, punya kehidupan di luar lapangan. Mereka juga bisa sedih, bisa marah, bisa kecewa kalau terus-terusan dicaci maki. Bayangin aja, kalau setiap hari kita harus dengerin omongan yang nggak enak, pasti lama-lama kita juga bakalan stres.
Apalagi, sekarang ini, jaman media sosial. Apa aja bisa langsung viral, termasuk kesalahan wasit. Sekali salah ngambil keputusan, langsung deh diserbu sama netizen. Padahal, wasit juga manusia, mereka nggak mungkin selalu benar. Mereka juga butuh dukungan, butuh motivasi, biar bisa terus memberikan yang terbaik buat sepak bola.
Jadi, mulai sekarang, yuk kita coba lebih bijak dalam berkomentar. Jangan langsung nge-judge wasit kalau ada kesalahan. Coba kita lihat dari sudut pandang mereka. Mungkin aja, mereka udah berusaha semaksimal mungkin, tapi tetep aja ada yang kurang. Ingat, wasit juga manusia, mereka juga punya perasaan. Hargai mereka, dukung mereka, biar mereka bisa terus menjadi pengadil yang adil dan bijaksana.
Pelecehan Online Dampaknya Nggak Main-Main!
Pelecehan online itu bukan cuma sekadar omongan iseng di dunia maya. Dampaknya bisa serius banget, bahkan bisa bikin orang depresi atau trauma. Apalagi kalau yang jadi korban adalah tokoh publik, seperti wasit. Mereka harus menghadapi tekanan dari berbagai pihak, mulai dari fans, pemain, pelatih, sampai media.
Pelecehan online bisa berupa komentar yang menghina, ancaman, atau bahkan ujaran kebencian. Pelaku pelecehan biasanya merasa aman karena bersembunyi di balik anonimitas internet. Mereka nggak sadar, kalau perbuatan mereka itu bisa merusak hidup orang lain.
Oleh karena itu, kita semua punya tanggung jawab untuk mencegah pelecehan online. Jangan ikut-ikutan menyebarkan komentar yang negatif atau menghasut. Kalau ada yang melakukan pelecehan online, laporkan saja ke pihak yang berwajib. Ingat, dunia maya itu bukan tempat tanpa hukum. Ada aturan yang harus kita patuhi, termasuk larangan untuk melakukan pelecehan online.
RFEF Bakal Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
RFEF udah tegas banget nih. Mereka nggak akan tinggal diam kalau ada yang melakukan pelecehan terhadap wasit. Mereka bakal cari tahu siapa pelakunya, dan bakal memberikan sanksi yang sesuai. Sanksinya bisa berupa denda, larangan masuk stadion, atau bahkan tuntutan hukum.
Lalu RFEF pengen ngasih contoh, kalau pelecehan online itu nggak bisa ditolerir. Mereka pengen semua orang sadar, kalau perbuatan mereka itu ada konsekuensinya. Mereka juga pengen melindungi wasit dari tekanan yang berlebihan, biar mereka bisa menjalankan tugasnya dengan tenang dan nyaman.
RFEF berharap, dengan adanya tindakan tegas ini, pelecehan online terhadap wasit bisa berkurang. Mereka pengen semua pihak bisa lebih menghargai wasit, dan nggak lagi melakukan perbuatan yang merugikan. Ingat, sepak bola itu harusnya jadi ajang yang sportif dan menyenangkan. Jangan sampai dirusak oleh tindakan-tindakan yang nggak bertanggung jawab. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya.